05 Februari 2009

Rencana Indah Buah Hatiku

Hari rabu kemarin, saya pulang kantor lebih cepat dari biasanya, walhasil saya masih bisa bermain-main dengan si bungsu saya, sambil menemani si kecil bermain, saya memperhatikan Salsa,anakku yang nomer dua, terlihat dia seperti kesulitan memasukan uang seribu rupiahnya kedalam celengannya, namun dari bibirnya terus saja asik melagukan goyang duyu, lagu favorite nya.

Sebenarnya ada satu hal yang menggelitik fikiranku selama ini, setiap saya berikan uang saku untuk sekolah, langsung saja salsa memisahkan uang seribu rupiahnya dan di simpan ditempat pensilnya.

Dengan beranjak pelan,ku dekati anakku itu, aku bertanya atas rasa penasaranku selama ini.

‘dek, kalo bunda boleh tahu, untuk apa sih uang yang adek tabungkan itu?”

ya boleh lah…dengan gaya cueknya caca menjawab sambil tetap asik memasukan uang seribuannya satu persatu, hmmmm…. bunda tau gak??, Kalau aca sudah menabung banyak dan ini hampir penuh loh, emang kenapa sih, kok uangnya aca tabungin? tanyaku, ya aca hanya ingin memisahkan aja mana yang menjadi jatah aca untuk jajan, dan mana yang manjadi jatah orang lain”, jawab anakku itu.

Maksud aca apa sih…? aku melanjutkan bertanya.

“loch bunda lupa yah? Kan bunda yang mengajarkan, kalau agama dan Tuhan menyuruh kita untuk berbagi bersama, uang di celengan aca ini, nanti nya untuk biaya sekolah kakak Vindy dan buat beli buku kak Mantika”.

Hatiku sangat…sangat tersentuh mendengar jawaban itu, sungguh sebuah jawaban sederhana dari seorang anak kecil yang sangat mulia. Bahkan mungkin kita yang dewasa ini belum tentu memiliki fikiran dan rencana indah dalam hidup seperti rencana indah buah hatiku itu.

“ Allah selalu menolong orang selama orang itu selalu menolong saudaranya” (semuslim).
(HR Ahmad)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar