06 Mei 2009

Gadis Kecil Yatim diSudut Kota

Seharusnya hari ini aku ikut bergabung dengan Tien dan Pungki utk mengunjungi anak-anak Ananda namun kondisi badanku agak tidak memungkinkan untuk bergabung dengan mereka, akhirnya aku ijin utk tidak ikut ke Cileduk.

Siang itu ditengah aku sedang berbaring dan menikmati rasa sakitku, tiba-tiba telp di ujung sana berbunyi, Tien bercerita bahwa Ica sekarang kembali ke rumah neneknya, awalnya aku enggan mendengar kan lebih lanjut cerita Tien, karena aku sdh dapat membayangkan apa yang terjadi dengan Ica, namun Tien terus bercerita apa penyebab Ica minta kembali pulang kerumah neneknya, hati ku begitu perih mendengar cerita Tien, yang kuduga selama ini, akhirnya terjadi juga, terbayang wajah lugu Ica dan kesedihan hatinya mengalami ini semua.

Aku teringat akan cerita Gadis Yatim diSudut Kota Madinah, Dikisahkan, pada suatu hari Rasullulah sedang berjalan menuju mesjid, dalam perjalanan menuju mesjid tiba-tiba Rasulullah melihat seorang gadis kecil yang sedang duduk terpekur di sudut jalan. Lalu Rasullulah menghampirinya, ketika gadis kecil itu melihat laki-laki mulia itu mendekat, ia buru-buru menyembunyikan wajah dengan kedua tangannya, lalu menangis tersedu-sedu.

Rasulullah meletakan tangannya yang sewangi bunga mawar di atas kepala gadis kecil itu. Lalu, dengan suara lembut beliau bertanya kepada anak kecil itu, “Anakku, mengapa engkau menangis? Bukankah hari ini Hari Raya? Kenapa engkau malah bersedih?Sambil terisak gadis kecil itu bercerita, “ Pada Hari Raya yang suci ini, semua anak ingin merayakan bersama orang tua dengan kebahagiaan. Ketika aku melihat anak-anak seumuranku sedang bermain gembira, aku teringat pada ayahku, itulah yang membuatku menangis. Jika aku tidak menangis untuknya, lalu untuk siapa lagi aku menangis?”.

Seketika hati Rasullulah diliputi kesedihan yang mendalam. Dengan penuh kasih sayang, ia membelai rambut anak itu sambil berkata, “anakku, hapuslah airmata mu, angkatlah wajahmu, dan dengarkan apa yang akan aku katakan padamu. Apakah kamu ingin agar aku menjadi ayahmu?

Dengan berlinang airmata sambil memeluk sang Rasullulah gadis kecil itu mengangukan kepalanya, hati gadis kecil itu diliputi kebahagiaan yang tak terlukiskan. Sejak saat itu si gadis kecil yatim selalu mengatakan dengan bangga , kini aku memiliki seorang ayah!

Kisah ini mirip sekali dengan jalan hidup Ica, namun sayangnya kebahagian Ica tidaklah berlangsung lama seperti gadis kecil yatim disudut kota Madinah, Ica yang yatim itu hanya bisa berbangga diri sesaat saja, sebab Ica hanya bisa merasakan memiliki seorang Ayah pengganti hanya sesaat...

Ironis memang perjalanan hidup Ica, penuh dengan airmata dan liku-liku, namun aku berharap dengan apa yang terjadi dalam kehidupan Ica membuat Ica menjadi seorang anak yatim yang mulia.

“Tahukah kamu orang-orang yang mendustakan agama. Mereka itulah orang-orang yang menghardik anak yatim dan tidak menolong memberi makan orang miskin”. (QS. Al-Ma’un: 1-3)

Semoga kita tidak termasuk kelompok manusia yang digambarkan oleh Allah sebagai orang-orang yang mendustakan agama dan kita berlindung kepada Allah dari kebakhtilan dan sifat-sifat yang bisa membuat kita menjadi hina.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar