18 Mei 2009

Mukasafah pertamaku (10-05-09)


Sang Fajar terbit begitu indah, sinarnya memancar hingga ke relung kalbu
Pagi ini, Sang Guru berkehendak mengantarku sampai kepada penyaksian.
Dalam damai, aku duduk bertafakur bersama sang Waliy Mursidan
Suasana begitu hening….hening sekali bahkan suara jantungku pun bisa kudengar.

Ku tundukan kepalaku lebih dalam , dengan hati yang ikhlas, ku pasrahkan diriku kepadaNya, aku hanya hendak bertemu dengan Mu, Wahai Tuhanku! Perlihatkanlah diri Engkau kepadaku, agar dapat kulihat.

Tiba-tiba terang menyelimuti semesta, sejuta bintang ada di atasku….indah….begitu indah, hatiku terasa damai…..air mengalir di kakiku dan Cahaya itu terus memancarkan keindahannya, Bulan,Bintang, Kilat, dan Matahari semua begitu dekat dan sinarnya menyinari tubuhku, aku tergugu, tidak ada lagi kata-kata yang bisa ku ucapkan.

Tiga Puluh Enam tahun sudah aku mencariMu, kini aku menyaksikanMu, kujeritkan kepada dunia bahwa aku menyaksikanMu...aku menyaksikanMu dan aku berMarifatullah denganMu, Maha Suci Engkau!

Sungguh alangkah megahnya Engkau, kini aku mulai beriman kepada-Mu, Tuhan Semesta Alam.

Sudah cukup!…aku sudah tidak ingin apa-apa lagi dariMu, bahkan surgaMu pun tidak lagi ku inginkan.

Wahai Kekasihku, aku hanya ingin Engkau tetap hadir dalam nyata atau samar, tetapkanlah penglihatanku kepadaMu, ambilah pandangan majazi ini. Kurniakan ku CahayaMu sebagai penglihatanku, agar tidak ada lagi yang aku pandang melainkan hanya Engkau saja yang terlihat hingga sampai pada saatnya nanti Engkau menjemputku.

“Dan sesungguhnya telah kami adakan dilangit Bintang-bintang dan kami jadikan indah kelihatan bagi orang-orang yang memandang” (Al-Hijr 15: 16-17)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar