20 Januari 2009

Hati seorang ayah itu lembut dan mulia

Hati seorang ayah itu lembut dan mulia, contohnya seperti kisah berikut ini:

'tuttt….bau apa ini?? kata Lovel??? E’ye gimana sih?!!?? Masa kita lagi makan, kok dikentutin?? !!! Anakku marah pada ayahnya, protes. Suamiku terdiam dan tersenyum dengan malu, aku tahu kentut itu tidaklah disengaja oleh suamiku…namun tetap saja kesan yang timbul buat anak-anakku tidaklah bagus.

Kutegur suamiku dengan halus didepan anak-anakku, “ayah gimana sih, masa kentut sembarangan, kan kita semua jadi kebauan,lagian tidak baik kentut sembarangan, aku memasang wajah protes juga, lalu kukatakan kepada anak-anakku, “ jangan ditiru yah, yang tadi itu perbuatan tidak bagus.

Dikamar tidur kembali ku ingatkan suamiku, kita sebagai orang tua harus memberikan contoh budi pekerti yang baik dan menanamkan budaya malu di dalam diri anak-anak kita, kataku. sebab ajaran tersebut juga merupakan ajaran islam, seperti sabda nabi Muhammad SAW:

“sesungguhnya aku diutus memperbaiki budi pekerti manusia. Kesempurnaan Iman seorang mukmin terletak pada budinya yang baik. Malu adalah bagian dari Iman, kalau kami tidak akan memakai sifat malu, bikinlah sekehendak hatimu”, (Al-Hadist).

Mas erry tersenyum simpul lalu dia berjanji tidak lagi mengulangi perbuatannya. Wajahnya nampak penuh ketulusan, bertanda hatinya yang mulia dengan meminta maaf. Itulah hati seorang ayah.

19 Januari 2009

Aku tidak ingin kehilangan pagi yang indah

Ma, kok tumben sudah beberapa pagi ini aku tidak melihat ibunya galih dan ibunya doni di muka rumah kita, tanyaku,biasanya tiap pagi mereka selalu ada dimuka rumahku, entah sedang menyapu halaman rumah mereka atau sedang membeli nasi uduk bu Joko. Iya mereka marah sama erry, kata ibuku…loh kenapa??? tanyaku, kata mereka, mas erry tidak membayar pesanan yg dibuat oleh anak-anak mereka….astagfirrullah jawabku. Itu tidak benar, ini sudah merupakan fitnah dan harus segera diluruskan. Segera ku minta suamiku untuk meluruskan hal ini, aku tidak ingin issue ini terus berkembang yang akhirnya malah bisa merugikan mereka sendiri.

Malam itu juga mas erry memanggil Galih dan Doni, meminta penjelasan kenapa bisa timbul fitnah itu? Mereka menjelaskan, mereka memang menceritakan soal pesanan kami yang bermasalah, mereka ceritakan bahwa pesanan yg kami pesan tidak semuanya bisa mereka kerjakan, namun mereka tidak menceritakan soal pembayaran secara jelas dan gamblang kepada ibu-ibu mereka,sehingga ibu-ibu mereka menggambil kesimpulan sendiri-sendiri yang berakibat souzon dan menfitnah kami.....

Itulah kata mas erry kepada mereka, segala sesuatu itu harus jelas, kalau bicara juga jangan sembarangan, jangan membuat orang mengambil kesimpulan sendiri-sendiri, belum tentu apa yang kita pikirkan sama dengan yang mereka pikirkan, yg mana akhirnya menimbulkan souzon atau malah bisa berakibat fitnah, kalian harus meluruskan semua ini, terutama kepada ibu-ibu kalian, tegas mas erry.

Pagi ini tetap saja aku tidak melihat kedua ibu mereka, lalu kutanya kepada suamiku, kok mereka tetap gak ada y mas??? “kalau kemarin mereka tidak ada karena marah, hari ini ketidak adaan mereka karena malu….kasian ya mereka, ibu-ibu itu tidak bisa menyambut pagi yang indah hanya karena marah dan malu”, guman mas erry.

Dalam hatiku berkata, semoga aku tidak kehilangan pagi yang indah hanya karena marah dan malu.

Semua yang dimulai dengan rasa marah, akan berakhir dengan rasa malu. - Benjamin Franklin

14 Januari 2009

Bu Joko si Penjual Nasi Uduk yg berhati mulia

Tiap pagi, bu Joko sang penjual nasi uduk, selalu berkeliling komplekku, beliau menjajakan nasi uduknya dan menawarkan dari pintu kepintu. Nasi uduk buatannya enakk sekali, apalagi tempe mendoan dan bakwan nya, .

Hampir tiap pagi hujan, namun, bu Joko tetap saja menjajakan nasi uduknya, Tadi pagi aku tanya, bu Joko kenapa sih kok gak jualan di rumah aja?apalagi hujan-hujan seperti ini, "gpp bunda, disebelah rumahku sudah ada yg berjualan nasi uduk, takut menyinggung perasaan tetanggaku, lagi pula kan lebih enak seperti ini, aku bisa berjualan sambil olah raga, lagian hujan-hujan seperti ini kasian anak-anak sekolah yg mau sarapan, nanti mereka kehujanan, ujarnya" bu Joko...bu Joko...dalam hatiku, ibu satu ini memang baik hati sekali, juga sangat penyayang anak-anak, kadang anak-anak yg tidak bisa bayarpun, suka diberikan nasi uduk secara cuma-cuma.

lalu ku minta bu Joko utk membungkuskan 2 nasi uduk, 1 bungkus bihun goreng, 4 tempe mendoan dan 2 bakwan goreng utk sarapan pagiku beserta keluargaku. Dengan cekatan bu Joko mulai membungkus semua pesananku, tidak berapa lama kemudian si bungsuku (Mesya) datang dan meminta tempe, segera bu Joko memberikan tempe sambil mencium kening anakku, sebait doa indah terucap dari mulutnya "cepat besar dan jd anak yang sholeh ya cantikk...".

Berapa semuanya bu Joko??? lima ribu bunda, "hah..??? lima ribu??? bu Joko gak salah hitung?? ujar ku??? engga, bener kok segitu bun, aku masih penasaran dan g percaya, kok murah banget, pikirku....sambil berjongkok, ku tanya bu Joko, ibu bener nih, semuanya cuma lima ribu??? terus ibu dapat untungnya berapa??? beras aja kan sekarng sudah mahal bu....??? sembil tersenyum ramah bu Joko menjawab : tenang aja bunda, saya sudah dapat keuntungan dari Allah.

"Sesungguhnya tiap amal perbuatan itu tergantung pada niatnya. Dan yang dianggap bagi tiap manusia apa yang ia niatkan. Maka yang hijrahnya tulus ikhlas menurut kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrah itu diterima oleh Allah dan Rasulullah. Dan siapa yang niat hijrahnya untuk dunia (kekayaan) yang akan didapat (dikejar), atau wanita yang akan dikawin, maka hijrah itu terhenti pada niat hijrah yang ia tuju". (Bukhari, Muslim

13 Januari 2009

Thanks Sis! tunggu hadiah berikutnya dari Allah SWT

“ Mbak….untuk sewa rumah kontrakan selama satu tahun 12 juta, ada 8 kamar dan 2 kamar mandi, diujung telp mas agus memberikan informasi kepadaku… aku terdiam, Ya Tuhan….jangan kan utk 12 juta, utk separuhnya saja uang di Rek kami tidak lah mencukupi utk membayar sewa rumah itu, suara mas agus membuyarkan lamunanku, sore ini si pemilik minta konfirmasi, segera kabari aku y mbak….”

Terbayang sudah rumah yg nyaman utk tempat mereka singgah sejenak, dimana mereka bisa berbagi, bercanda dan belajar bersama, tapi bagaimana caranya aku bisa mewujudkannya…..??? segera kuhadapkan wajahku kepada sang Penyayang, ku ceritakan semua keinginanku dan keterbatasan kami, di akhir doa, aku memohon mujizatNya.
Entah kenapa keyakinan itu timbul dengan sendirinya, dengan penuh semangat dan keyakinan, aku mengajak tien,beserta keluargaku pergi kerumah mas Agus untuk melihat rumah singgah tersebut, aku yakin Allah bersama kami, aku yakin sekali Allah akan mempermudah urusan ini.

Tidak beberapa lama kami datang, datanglah Mantika, Vani, Ica, Jaka, Hasbi dan Aldi, merekapun ingin melihat rumah singgah itu, namun ketika kami dan anak-anak hendak bersiap utk melihat rumah tersebut, kami kedatangan tamu dari jauh, mas agus menperkenalkan dirinya kepadaku, jujur saja saat itu aku tidak banyak bicara, pikiran ku terbang kerumah itu, ku biarkan mbak Riana, Tien , mas Agus dan anak-anak berbincang-bincang, sementara aku hanya berdiam di sudut ruangan. Tiba-tiba, Riana mengalihkan pembicaraannya kepadaku…banyak pertanyaan soal Ananda yang dilemparkan kepadaku, keingin tauan riana itu justru membuatku merasa nyaman utk berbicara banyak, kuceritakan ttg rencanaku hari ini dan rencanaku kedepan dengan Ananda, Riana seperti memahami perasaan hati ku.

Tanpa banyak bicara lagi, kami semua segera melihat rumah singgah tersebut, rianapun sangat bersemangat utk melihat rumah itu, buat kami, rumah tersebut cukup lumayan dan memang memiliki banyak ruang, anak-anak terlihat senang begitu juga dengan Riana, setelah cukup puas kami melihat rumah itu, segera kami menuju mesjid utk sholat magrib bersama… ketika aku dan riana berwudhu, riana menarik tanganku dan berbisik …. Mbak, insyallah rumah itu bisa menjadi rumah singgah Ananda, hari ini juga aku akan mentransfer uang utk sisa kekurangan uang sewa rumah tersebut …. Aku tergugu, sudah tidak ada lagi kata-kata yang bisa kuucapkan…. Dalam hatiku berkata “ inikah mujizat Mu ya Robb???”

Dengan berlari kusampaikan berita bahagia kepada mas Agus, mas Erry, Tien dan anak-anak ….kami semua terharu dan mengucapkan banyak terima kasih, satu persatu anak-anak mencium tangan mbak Riana, sambil berucap “ terima kasih bunda Riana”….airmata riana tak terbendung lagi….sungguh ini hari terindah buat riana, dalam keharuannya, Riana berbisik….med … aku terharu, baru hari ini aku dipanggil bunda, setelah 10 tahun penantian.

Rencana Tuhan itu sungguh indah, 10 tahun Riana menanti kehadiran sang buah hati, hari ini Allah mengirimkan 30 anak secara instan kepada Riana.

Thanks sis! Tunggu hadiah berikutnya dari Allah SWT.

Tafakur Alam "Ananda Cinta Allah" & "Ananda Anak Sehat"

12 Januari 2009

ICHA

ICHA

Kelas 5SD - SD Peninggilan

Icha ini adiknya Vani,ditinggal ayahnya waktu Icha masih TK.

Vanny

VANNY (Vanny Vandhita)
1 July 1995
Kelas 1 SMP - SMP Peninggilan

Vanny kehilangan ayahnya di tahun 2004, waktu itu Vani baru kelas 3 SD, ayahnya menderita gagal ginjal, seluruh harta kekayaannya habis terjual untuk membiayai sang ayah.
Sekarang Vani tinggal di sebuah kontrakan rumah petak beserta ke dua adiknya, ibu dan sang nenek.

Mantika

MANTIKA (Rayhan Mantika Putri)
Tangerang, 12 Juni 1996
Kelas 1 (satu) SMP - SMP PGRI

Ayah Mantika meninggal saat Mantika berusia 8th.
Mantika anak ke 2 dari 3 bersaudara
Sekarang Mantika sudah menjadi anak yatim, ibunya hanya memiliki sebuah warung kecil peninggalan dari suaminya utk menghidupi ke 3 anaknya.

Cita-cita Mantika ingin menjadi seorang guru mengaji

Tafakur Alam "Ananda Cinta Allah"


08 Januari 2009

Icha...tunggu yah, bunda pasti jemput icha

Ruangan terasa sunyi…….kami semua tertunduk sedih…ada aku, mas Erry, mas Agus, Pungky dan Tien….kita harus berjuang mas demi mendapatkan icha, apapun harus kt lakukan, apa kita rela melihat icha dipekerjakan dirumah itu ???? suara tien memecah keheningan….

Adakah jalan lain agar kita mendapatkan icha??? Suara tien tertahan menahan tangis … please mbak lakukan sesuatu…pinta tien kepada ku.

Disebelahku mas Erry berbisik… coba telp ibu kandung icha … katakan kita ingin bertemu.

Hari sudah menunjukkan pukul 20.30, aku sedikit ragu … namun kuturuti juga saran suamiku , sambil menelpon hatiku terus berdoa … semoga Allah memberikan kemudahan buat kami …. Berkali-kali ku telp tidak ada jawaban … ditengah keputus asaan aku teringat no telp Vani, barangkali mama icha memiliki no telp lain….subhannallah….diluar dugaan, justru yg menjawab telp itu malah mama nya icha sendiri.

Singkat cerita, akhirnya mama Icha bertemu dengan kami, ini kali pertama aku bertemu dengan ibu kandung Icha, semangat juang seorang ibu bisa aku rasakan, ibu yg berjuang demi buah hatinya.

Mama Icha bercerita ttg kehidupannya, tentang keterbatasan diri nya sebagai seorang ibu yang tidak bisa memberikan biaya lebih utk anak-anak nya dan juga ibu yang tidak bisa lebih banyak memberikan waktu dan perhatiannya utk ketiga anak-anaknya karena kondisi yang mengharuskannya seperti itu.

mama Icha hanyalah seorang pelayan toko sprei, gaji yg diterimanya hanya cukup utk membayar kontrakan rumah dan biaya makan selama satu minggu utk anak-anak dan ibunya.

Ya Tuhan, betapa berat beban yang harus ditanggung oleh ibu ini … dia harus rela tidak bertemu sang buah hati demi kelangsungan hidup si buah hati dan ibu nya.

Dengan hati-hati sekali, kami menyampaikan maksud dan tujuan kami untuk meminta icha tinggal dirumah Ananda, kami sangat takut menyinggung perasaan mama icha, namun ternyata malah sebaliknya, Mama icha justru sangat mendukung kami, bahkan sangat bersyukur karena ada yang mau menolong dan memperhatikan anak-anaknya, ucapan terima kasih tidak pernah putus dari bibirnya, rasa haru dan bahagia terpancar diwjahnya ….aku bernapas lega …. Sirna sudah kesedihan dari mas Agus, mas Erry, Tien dan Pungky … berganti dengan snyum harapan dan semangat baru ….”Terima kasih Ya Robb, Engkau telah memberikan kami kemudahan”

Pukul 24.30 menjelang aku tidur… HP ku berbunyi “ bunda ini Icha …jemput icha yah…icha sudah siap tinggal dirumah Ananda, Icha jg kangen sekali sama Bunda “ airmata bahagia ku meluncur deras … begitu juga dengan mas Erry … “ sabar ya sayang…. Besok pasti kak Agus dan kak Rika jemput icha”

Tidurku pun kembali berhias mimpi indah…seindah senyuman manis icha.



Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya” (QS. Al-Baqarah : 286)

“Ya Rabb kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami bersalah. Ya Rabb kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Rabb kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir“.( QS. Al-Baqarah : 286)

07 Januari 2009

Program ANANDA


Assalammu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Segala puji hanya milik Allah SWT, Tuhan semesta alam yang telah melimpahkan karunia-Nya yang tak terkira kepada setiap makhluk yang ada di alam semesta. Sholawat dan salam atas Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan para pengikutnya yang setia hingga hari kiamat.

Latar Belakang

Program Ananda ini berada di dalam wadah Kucuran-Ilmu@yahoogroups.com, memiliki dewan pengurus dan dewan penasehat, adapun dewan penasehat terdiri dari : Bunda Lisa, Mas Ikhlas Nori dan Mas Erry sementara untuk Dewan Pengurusnya sendiri terdiri dari : Meidy (Ketua), Pungky (Penanggung Jawab Utama), Tien (Bendahara), Asih (Sekretariat), Dian (Koordinator), Rita & Esta (Humas)



Seperti kata Al Quran dan Hadist Nabi Muhammad SAW yang menerangkan tentang kemulyaan yang diperoleh bagi orang yang senantiasa memperhatikan, merawat dan menjaga anak yatim piatu semasa hidupnya. Begitu juga sebaliknya, ancaman yang Allah berikan bagi siapa saja yang menelantarkan anak yatim piatu semasa hidupnya dan juga dikarenakan khususnya kami para pengurus memiliki visi dan misi yang sama dalam memuliakan anak yatim, maka terbentuklah wadah yang kami beri nama Ananda yang mana wadah tersebut dapat menjadi tempat untuk berbagi dengan para anak yatim piatu.

Coba kita perhatikan di setiap bulan Ramadhan, sering kita dapati anak-anak yatim menghiasi layar kaca. Para arti, pengusaha, politikus dan gak ketinggalan instansi pemerintah dan swasta seperti berlomba-lomba mengundang mereka untuk berbuka puasa dan biasanya diakhiri dengan pemberian santunan. Setelah itu….???? Nasib mereka bak menghilang ditelan bumi. Begitulah yang sering kali terjadi. Anak yatim dan terlantar hanya menghiasi layar kaca ketika mereka “dibutuhkan”, setelah itu, banyak dermawan yang seolah lupa.

Disinilah pentingnya peran kita, program Ananda ini bukan hanya sekedar menyantuni sesaat, tetapi lebih dari itu, semangat untuk mengantarkan mereka untuk menjadi generasi yang cerdas mulia dan berkualitas. Sulitkah…??? Tentu iya. Namun dengan berbekal keyakinan mencari ridho Allah SWT dan menjalankan perintah Allah SWT sebagaimana yang tertera didalam AlQuran dan As Sunnah, Alhamdullilah sejauh ini kami sudah bisa memberikan santunan SPP, Uang Saku, memberikan training-training tambahan diluar sekolah formal, bahkan kami sudah memiliki sebuah kontrakan rumah untuk rumah singgah bagi para anak yatim tersebut.

Program ANANDA itu sendiri merupakan program pendidikan bagi siswa SD, SMP dan SMA baik yatim maupun dhuafa, untuk menjamin keberlangsungan pendidikan mereka selama minimal 1 (satu) tahun. Dana yang berasal dari donator perorangan dan atau instansi diberikan secara rutin sebulan sekali disertai dengan pembinaan baik untuk anak asuh maupun orang tuanya. Program Ananda ini merupakan bagian dari Program-program Kucuran Ilmu yang dirancang secara terpadu dan berkelanjutan yang bertujuan untuk meningkatkan kwalitas masyarakat miskin melalui penyediaan sarana dan prasarana pendidikan baik formal maupun informal.
Jelaslah disini bahwa visi kami kedepan adalah memiliki sebuah wadah untuk pengelolaan anak yatim dan anak terlantar yang amanah dan professional.

Wadah tersebut kami namakan “ANANDA” kenapa Ananda…? Kata Ananda merupakan bentuk kasih sayang kami kepada para anak yatim dengan maksud tanpa membedakan antara anak yatim dengan anak-anak/adik-adik kandung kami sendiri, karena ungkapan kata Ananda adalah ungkapan/panggilan sayang kepada sang buah hati/adik kesayangan, terlebih lagi kami tidak ingin melukai hati para anak yatim tersebut.

Misi :
  • Membantu meringankan beban hidup dan memberikan biaya pendidikan
  • Menumbuh kembangkan sikap dan perilaku masyarakat untuk peduli terhadap anak yatim dan terlantar
  • Sarana untuk membersihkan harta dari hak-hak orang lain.

Our Motto :

Senantiasa berbagi kebaikan kepada setiap makhluk dialam semesta, baik berupa ilmu pengetahuan, harta dan semangat agar hidup menjadi lebih hidup dan senantiasa konsisten dalam komitmennya membangun masyrakat yang penuh dengan kedamaian dan rahmat.

Salurkan bantuan anda ke rekening :

Mandiri Rek No.: 126 000 5335426

A/n : Siti Kuraisin




06 Januari 2009

Jangan Menangis lagi 'nek....

Ini kali pertama aku berkunjung kerumah Vani….aku tertegun dimuka pintu ketika melihat kondisi rumah mereka, hatiku ragu utk melangkah, sungguh aku takut sekali dengan bayanganku sendiri….ku kuatkah hatiku utk melangkah masuk kerumah mereka, Ya Allah….ternyata dugaanku benar… hatiku bergetar, suatu pemandangan yg sangat mengharukan terhampar di depanku, Inikah tempat dimana Vani, Ica dan Indah tinggal???? Ya Robb…inikah tempat dimana anak-anakku itu tidur??? Mereka hanya memiliki satu ruangan dan satu kasur, dan mereka harus berbagi ….lalu dimanakah tempat mereka belajar dan bersenda gurau??? diManakah keadilan itu ya Robb…??? Hatiku pilu melihat keadaan mereka.

rumah mereka hanya memiliki dua kamar, kamar depan di tempati oleh mereka bertiga dan kamar belakang oleh sang Nenek, kamar-kamar mereka terasa sempit dan sesak, tumpukan-tumpukan baju ada dikasur mereka, sungguh sangat menyedihkan.


Aku melangkah keruang belakang, kulihat Nenek baru saja selesai sholat, lalu aku duduk bersimpuh dihadapan sang Nenek… aku tahu nenek tidak bisa melihatku dengan jelas , kupandang lekat-lekat wajah nenek , dihadapanku duduk seorang nenek yg mulia, aku yakin nenek bisa merasakan getaran hatiku, , kuambil tangan Nenek kuusap lembut tangannya…ku kenalkan diriku, ...seketika tumpahlah tangis Nenek…. ternyata nenek sudah mengenalku, tangan tua itu bergetar memegangku, airmata keluar dari mata tuanya…., nenek mulai berkata-kata…..inilah rumah nenek…inilah keadaan kami, mohon maaf kl rumah nenek berantakan, karena memang hanya nenek dan vani yg mengurusi rumah ini….nenek juga harus merawat cucu** sendiri tapi Nenek iklas kok melakukan semua itu, kadang Nenek juga pergi ngurut utk membantu khidupan dirumah ini, ujar sang Nenek.

Ya Robb, dadaku makin sesak menahan tangis….Nenek yg sudah setua ini, yg berjalan harus dengan meraba dan terseok-seok tetap berjuang demi ketiga cucunya yang yatim sungguh ironis sekali kehidupan ini.

Dibelakangku tien tersedu menahan haru….ku cium tangan tua itu sambil ku bisikan, Nenek jgn bersedih lagi, insyallah kami dapat meringankan beban nenek, nenek makin terisak, doa-doa indah langsung terucap dari mulut sang Nenek….

Terima kasih ‘nek….semoga Allah selalu menjaga Nenek dan selalu melindungi nenek dimanapun nenek berada…..



“Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israel (yaitu): Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat baiklah kepada ibu bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah salat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling.” ( QS : Al-Baqoroh : 83 )