30 November 2008

Kacamata Vani Pecah

Ditengah pertemuan anak-anak Ananda kemarin, mbak Nia memberikan laporan kalau Vani sudah beberapa hari ini tidak masuk sekolah....ada apakah dengan Vani...????tidak biasanya Vani seperti ini.....aku harus bertemu dengan Vani...harus!!

Detik demi detik , menit demi menit berlalu Vani belum juga hadir....hatiku makin gusar...kemanakah Vani...???Tepat menjelang magrib, sosok Vani muncul di muka pintu ....lalu dia mencium tanganku, kutatap wajah cantiknya dalam-dalam....dan Vani seakan-akan tahu kerisauan hatiku....

"Bunda...., Vani minta maaf....Vani tau kalau Vani salah karena tidak sekolah, tapi bunda mau kan mendengar alasan vani....??? Bunda, Vani tidak bisa membaca di sekolah karena kacamata Vani pecah,makanya Vani seneng bunda datang, berharap bunda bisa bantu Vani utk membeli kaca mata baru utk Vani.... nah, waktu hari berikutnya Vani tidak sekolah karena seragam Vani belum kering saat harus dipake lagi, karena Vani harus mencuci sendiri baju Vani, baju kedua adik Vani dan Nenek Vani yg tidak bisa melihat, terus raport bayangan Vani juga belum ada yg mengambil, karena mama Vani belum bisa pulang.....oleh karena itu Vani tidak berani masuk sekolah....

Adakah yang bisa ku ucapkan dari pengakuan gadis kecil ini...????betapa berat beban hidup yang harus dia tanggung.....utk sekedar membeli sebuah kacamata saja dia harus menunggu bantuan dari orang lain, dan tangan kecil itu harus mencuci setumpuk pakai setiap hari nya.....dan untuk mendapatkan raport bayangan dia harus rela menanti kedatangan sang ibunda yang entah kapan akan pulang.......


Abu Hurairah r.a. bercerita, seseorang melaporkan kepada Rasulullah saw. tentang kegersangan qalbu yang dialaminya. Beliau saw., menegaskan, “Bila engkau mau menghidupkan qalbumu, beri makanlah orang-orang miskin dan cintai anak yatim.” (H.R. Ahmad)


Depok, 29 Nov'08

Tidak ada komentar:

Posting Komentar