09 Desember 2008

Tangisku Di Acara Anas


Disela acara Anas kemarin, menjelang makan siang, aku sempatkan diri untuk kumpul dan berbincang** dengan Ananda, ternyata antara anak yang satu dengan yang lain belumlah saling mengenal, Untuk itu, aku minta satu persatu untuk saling memperkenalkan diri….satu persatu anak-anak memperkenalkan dirinya dengan riang gembira……tibalah saatnya giliran Hendrik.

Dengan suara keras Hendrik memperkenalkan dirinya kepada teman-teman yang lain.
“ Nama saya Hendrik, ibu saya bekerja sebagai tukang ojek, seketika suasana menjadi hening… ….Ibuku menarik ojek dari pagi sampai malam, suara Hendrik mulai terdengar parau menahan haru….kadang ibu harus mengantar penumpang dari Cileduk sampai ke Depok, untuk meringankan beban ibu, saya mencari uang saku sendiri dengan menjual kantong kresek di pasar……”

seketika dadaku sesak menahan keharuan mendengar cerita anak ini…..luar biasa….anak ini bisa menyikapi persoalan kehidupannya menjadi sesuatu yang indah….anak ini bisa menyikapi setiap masalah yang hadir pada dirinya setiap hari sebagai hiburan yang senantiasa mendewasakan dirinya…..

Itulah sebabnya bagi orang yang kuat, masalah hidup adalah hiburan yang menyenangkan, bagai nyanyian jiwa dipagi hari menyambut datangnya sinar mentari.

Sama seperti hal nya ibu Hendrik yang mengasuh kedua anaknya, sekalipun berat tetap saja sang ibu mengangap masalah hidupnya bukanlah beban hidupnya melainkan hiburan bagi dirinya. Karena peran ibu dilakukan dengan CINTA & KASIH SAYANG pada sang buah hati.

Berat masalah kita berarti semakin indah hidup kita…

Allah berfirman :

" Dan sungguh akan Kami berikan ujian kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. " (AL BAQARAH (Sapi betina) ayat 155)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar